Selasa, 09 Desember 2014

MANAJEMEN PERENCANAAN



BAB I
                                             PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG
Setiap  organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

2.      TUJUAN PENULISAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu  tugas manajemen dan untuk menambah pengetahuan tentang perencanaan dalam manajemen pada umumnya dan perencanaan dalam manajemen keperawatan khususnya.









BAB II
PEMBAHASAN
1.      PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan  adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

2.      TUJUAN PERENCANAAN
a.       Standar pengawasan
b.      Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
c.       Mengetahui siapa saja yang terlibat mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
d.      Meminimalkan kehgiatan yang tidak produktif
e.       Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
f.       Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
g.      Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan empat tujuan perencanaan
a.       Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
b.       Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
c.        Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
d.       Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan

3.      MANFAAT PERENCANAAN
a.       Standar pelaksanaan dan pengawasan
b.      Pemilihan alternatif terbaik
c.       Penyusunan skala perioritas
d.      Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
e.       Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
f.       Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
g.      Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti

4.      UNSUR PERENCANAAN
a.       What :  kegiatan apa yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah disepakati?
b.      Where: dimana kegiatan akan dilakukan?
c.       When: kapan kegiatan tersebut akan dilakukan?
d.      Who: siapa yang harus melaksanakan kegiatan tersebut?
e.       Why: mengapa kegiatan tersebut perlu dilaksanakan?
f.       How: bagaimana cara melaksanakan kegiatan tersebut kearah pencapaian tujuan?

5.      TIPE PERENCANAAN
Secara garis besar ada tiga tipe rencana yaitu sasaran, rencana tunggal, dan rencana induk. Untuk lebih jelasnya akan di jelaskan sebagai berikut:
a.       Sasaran ( goal )
Setiap pimpinan mempunyai sasaran yang jelas, dan bawahannya juga harus mengetahuinya. Sasaran ini akan  memberikan  arah kegiatan. Perencanaan berdasarkan sasaran pada intinya terdiri atas tujuan, anggaran dan batas waktu, serta sasaran kegiatan.
b.      Rencana tunggal ( single use plan )
Rencana tungal digunakan untuk menentukan langkah-langkah suatu kegiatan, apabila tujuan sutah tercapai selesailah rencana itu. Rencana tunggal terdiri dari 4 bagian yaitu:
1)      Program utama yaitu: tugas utama organisasi
2)      Proyek yaitu: bagian dari program tersusun yang dilaksanakan secara mandiri dan ada titik akhirnya.
3)      Program khusus yaitu: rencana yang mendapat perhatian secara khusus karena sifat masalahnya juga khusus.
4)      Rencana rinci: yaitu penjabaran secara dari suatu program agar penggunaan sumber dan lain-lainnya menjadi jelas dan terarah.
c.       Rencana induk ( standing plan/master plan )
Rencana induk adalah rencana yang bersifat luas dan menyeluruh serta digunakan terus – menerus. Hal yang dapat membedakan rencana induk denga yang lain yaitu:
1)      Kebijakan yaitu pedoman organisasi dalam menjalankan tugas pekerjaan yang berupa pola organisasi.
2)      Prosedur yaitu proses yang harus diketahui mengenai apa dan bagaimana melaksanakan kegiatan yang disusun, agar efesien dan efektif.
3)      Metode yaitu cara terbaik untuk melaksanakan kegiatan. Umunya prosedur yang digunakan berganti – ganti.



6.      TEKNIK PERENCANAAN
a.       PPBS: yaitu system perencanaan, pembuatan program dan pembuatan anggaran (planning, programming, and budgeting system).
b.      NwP: yaitu perencanaan jaringan kerja (network planning).
c.       Perencanaan tradisional berdasarkan jenis pengeluaran
d.      Perencanaan hasil kerja yang berorientasi pada sasaran/hasil yang ingin dicapai.




























BAB III
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pemikiran yang menghubungkan fakta-fakta berdasarkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya.
2.      SARAN
Untuk itu kita sebagai perawat dalam memimpin kita harus terlebih dahulu membuat suatu perencanaan terhadap setiap tindakan yang dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar